Bisnis Online

Image and video hosting by TinyPic

Walk to Remember

Ga da habisnya kalo ngomongin Azzam, buah hatiku tercinta... Cerita ini bukan untuk menjelekkan anak sendiri, tapi aku hanya ingin berbagi kisah, siapa tau ada yang bernasib sama dan bisa sharing... Ini karena domisiliku nun jauh disana, dan agak sulit menemukan tempat / komunitas dengan kondisi yang sama. Beginilah kira-kira yang terbaik, dengan membuka diri. Kelahirannya disambut suka cita, apalagi dia cucu pertama dari ortuku n mertuaku. Tambah lagi ortu memang sangat menantikan seorang cucu laki-laki. Dengan parasnya yang elok imut-imut, tingkah lakunya yang lucu, wah...sepertinya aku dan suami sedang diberi hadiah utama sama Allah. Begitu besar anugerahNya, sampai-sampai suami terfikir, kira-kira dibaliknya, cobaan apa yang akan Allah berikan pada kami? 2 tahun berlalu (rasanya tulisan ini telat banget, anak dah 3 tahun... hehe), kenapa eh kenapa, tingkah laku Azzam agak mencurigakan. Kepala sekolah di penitipannya akhirnya memberanikan diri untuk memberi tahu kami bahwa pihak sekolah kesulitan untuk memberi nilai pada Azzam. Prilakunya seperti anak Autis. Kami tidak kaget, karena kecurigaan itu memang ada, walopun ga se ekstrim sang Kepala Sekolah, tapi kami memang menilai Azzam agak berbeda dgn anak seusianya... Dia jarang bermain dengan teman-temannya dan cenderung main sendiri. Tapi sekali-kali, ketika temannya kejar-kejaran, dia mengikuti dengan gembira dibelakangnya. Azzam memang lebih suka aktifitas motorik. Dengan berbagai literatur yang kami dapatkan di internet dan buku-buku, kami menyimpulkan Azzam sepertinya cenderung ADHD (Attention Deficit Hyperactifity Dissorder) ketimbang Autis. Memang Azzam sangat tidak bisa diam. Hampir semua yang melihat Azzam bilang "Azzam tuh ga da capenya ya...". Tambah lagi saat itu dia seperti tidak mendengar ketika namanya dipanggil. Alhasil, kami bawa Azzam untuk periksa ke Jogja, atas saran dan arahan dari mertua. Seharusnya diperiksa di P3TKA, tapi alasan keterbatasan waktu izin di kantor, kami memilih periksa di RS.Sarjito. Dengan waktu sempit (sebenarnya kurang optimal) hasilnya ada 2 pendapat, Autis ringan (menurut Dokter Anak dari hasil wawancara dgn ortu mengenai perilaku anak) dan belum termasuk Autis (menurut hasil pengamatan Psikiater selama kurang lebih 2 hari). Kemudian dengan mencuri waktu mengantar mertua naik haji, kami bawa Azzam ke Semarang untuk terapi, dengan membawa hasil periksa dr Jogja. Terapi yg disarankan dan akhirnya bisa dilakukan adalah Terapi Wicara dan Terapi Okupasi. Walaupun dikebut 1 minggu (maaf ya nak...) dan 1 terapi dpt 2-3 sesi, tapi kami sedikitnya bisa membawa ilmu terapis untuk bisa Home Therapy. Sedikit demi sedikit kami terapkan dirumah juga dengan penjaganya. Walopun mungkin tidak semaksimal jika dikerjakan olah Terapis profesional... Ilmu terapi untuk Azzam sudah, sekarang yang paling penting lagi, terapi kesabaran kami... Memang ini tidak ada dalam ilmu manapun, tapi inilah yang mendukung semua terapi agar bisa terserap oleh anak. Dibutuhkan waktu dan kesadaran dalam mendidik anak seperti Azzam. Jika diberi tahu atau diberi pengertian, seperti tidak memperhatikan, matanya tidak menatap kami. Padahal di lain waktu, Azzam sepertinya mengerti apa yang telah kami ucapkan. Oh....Allah.... Sangat terasa kalo anak merupakan rezeki sekaligus cobaan. Sambil menerapkan terapi yang kami dapatkan di Semarang, aku menemukan sebuah terapi pendukung, yang setelah kami terapkan secara rutin, hasilnya cukup memuaskan. Paling tidak, ada sedikit perubahan.Yaitu Terapi Gelombang Otak. Kami menemukan websitenya secara tidak sengaja (baca : jalan Allah), yaitu www.gelombangotak.com, kami merasa terapi ini masuk akal dan akhirnya kami coba dan rasakan manfaatnya. Sekarang Azzam sudah 3 tahun. Walaupun belum bisa menyampaikan keingininan maupun kebutuhannya lewat verbal, tapi dia sudah mengenal huruf dengan urutannya juga angka. Alhamdulillah ya Allah... Pengorbanan kami sampai saat ini, ada hasilnya. Dan ini tak akan berhenti sampai disini. Beri kami kekuatan untuk konsisten ya Allah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.